Diabetes pada usia muda dapat meningkatkan risiko demensia
Diabetes adalah penyakit yang semakin umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia, dan tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga pada usia muda. Penyakit ini dapat meningkatkan risiko terkena berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah demensia.
Demensia adalah gangguan kognitif yang menyebabkan gangguan pada kemampuan berpikir, mengingat, dan berfungsi sehari-hari. Orang dengan diabetes pada usia muda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami demensia dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki diabetes.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kadar gula darah yang tinggi dan peradangan yang terjadi pada tubuh akibat diabetes dapat merusak pembuluh darah dan saraf otak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak dan memicu perkembangan demensia.
Selain itu, diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan saraf di seluruh tubuh, termasuk otak. Hal ini dapat mengganggu komunikasi antara sel-sel saraf dan menyebabkan gangguan pada fungsi otak.
Untuk mengurangi risiko terkena demensia akibat diabetes pada usia muda, penting bagi penderita diabetes untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dengan mengikuti diet sehat, berolahraga secara teratur, dan mengikuti pengobatan yang diresepkan oleh dokter.
Selain itu, penting juga untuk menghindari faktor risiko lain yang dapat meningkatkan risiko demensia, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kekurangan aktivitas fisik dan mental.
Dengan menjaga kondisi diabetes tetap terkontrol dan mengadopsi gaya hidup sehat, kita dapat mengurangi risiko terkena demensia pada usia muda akibat diabetes. Jadi, jangan remehkan kondisi diabetes dan selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat. Semoga kita semua dapat menjaga kesehatan otak dan tubuh dengan baik.